Setiap orang, bahkan diriku sendiri memiliki keinginan untuk mewujudkan rumah impian. Rumah mewah dan megah, menjadi keinginan setiap orang. Bahkan orang yang berpenghasilan sederhana pun berupaya untuk memiliki hunian mewah.
Acap kali, orang-orang menjual sebagian aset produktif bahkan meminjam uang ke bank untuk membangun rumah. Sampai pada akhirnya, berdampak buruk di kehidupannya mendatang. Sehingga berdampak buruk pula pada pemenuhan pendidikan anak. "Ya, bisa dilang anak jadi korban karena ambisi orang'. Bukan tidak boleh memiliki rumah mewah, biar terkesan wah. Akan tetapi, membangun rumah yang rasional jauh lebih penting. Ketimbang anda membangun rumah yang mewah tapi nilai produktif kecil sekali.
Memang rumah salah satu aset yang berharga. Akan tetapi, anda juga harus memperhitungkannya. Antara value rumah dalam jangka waktu tertentu dengan sejumlah hutang yang harus anda bayar dengan kurun waktu tertentu.
Jika dilihat dari pemenuhan kebutuhan manusia. Rumah memang menjadi salah satu kebutuhan dasar. Akan tetapi, anda harus ingat, ketika akan membangun sebuah rumah atau apapun analisis berdasarkan fungsinya. Bukan berdasarkan keinginan dan penilaian subjektif anda. Ya, jika anda hanya sekedar baru menikah cukup membangun rumah 2 kamari, 1 dapur dan satu lagi kamar mandi. Anda tidak haru mengalokasikan ruang tamu. Cukup buat teras yang lebih luas.
Hal tersebut, karena nilai fungsinya kecil tapi biaya perawatan dan penyusutan sama dengan ruangan-ruangan lainnya. Saya menyarankan, ketika anda mau membangun rumah. Dimulailah denga membangun lah di sasil kiri atau kanan. Dibuat habis sampai perbatasa. Hal tersebut, dilakukan agar ketika anda mau memperluas ukuran rumah anda. Anda cukup Fokus disalah-satu sisi saja. Jangan membangun rumah di tengah lahan. Ini akan mengeluarkan beban biaya yang besar.
