Emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. (Foto: Antam) sumber: investor.id
Pada pukul 10.24 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat turun 4% ke level Rp 2.640. Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas menunjukkan adanya aksi net sell senilai Rp 219 miliar oleh investor. Total nilai transaksi saham ANTM telah menembus Rp 700 miliar dengan frekuensi perdagangan mencapai 37.000 kali, serta volume perdagangan saham sebanyak 279 juta lembar.
Penurunan harga ini terjadi setelah saham Antam mengalami rally bullish sejak 2 Mei 2025. Dalam periode 30 April hingga 7 Mei 2025, saham ini telah melonjak 26,7%, sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya bahkan melebihi 80%.
Faktor Pendukung Kinerja Antam
Meskipun terjadi koreksi hari ini, fundamental Antam tetap kuat dengan beberapa faktor pendorong, antara lain:
Lonjakan Laba: Laba bersih Antam pada kuartal I-2025 melonjak 10 kali lipat (YoY) menjadi Rp 2,3 triliun, didorong oleh kenaikan penjualan emas dan nikel.
Harga Emas Global yang Tinggi: Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi di atas US$ 3.400/troy ounce pada April 2025, dipicu oleh ketidakpastian geopolitik dan risiko resesi global.
Valuasi yang Masih Menarik: Analis menilai saham ANTM masih relatif murah dengan potensi kenaikan menuju Rp 3.000 dalam jangka pendek hingga menengah.
Prospek dan Analisis Teknikal
Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, menyatakan bahwa secara teknikal, saham ANTM berpotensi menguji level psikologis Rp 3.000, yang merupakan level tertinggi sejak 2022. "Jika momentum positif tetap terjaga, target Rp 3.000 menjadi rasional dalam jangka pendek hingga menengah," ujarnya kepada Investor Daily (6/5/2025).
Selain faktor harga emas, prospek jangka panjang Antam juga didukung oleh:
Peran dalam Hilirisasi Tambang Nasional melalui holding BUMN MIND ID.
Dukungan Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara, yang memperkuat kepercayaan investor terhadap pertumbuhan bisnis Antam ke depan.
Kesimpulan
Koreksi hari ini dapat dipandang sebagai profit-taking setelah kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir. Namun, dengan fundamental yang kuat, prospek komoditas emas dan nikel yang bullish, serta dukungan kebijakan pemerintah, saham ANTM masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan menuju Rp 3.000. Investor disarankan memantau perkembangan harga emas global dan kebijakan hilirisasi mineral untuk mengambil keputusan strategis.